Telaga Sarangan juga disebut sebagai telaga pasir.
Konon, menurut cerita turun temurun di masyarakat setempat, telaga yang
berada di Kecamatan Plaosan, Magetan, Jawa Timur ini dibuat oleh Kyai
Pasir dan Nyai Pasir.
Dua tokoh inilah yang kemudian dimitoskan masyarakat setempat sebagai cikal bakal terbentuknya Telaga Sarangan.
Salah satu pengunjung Telaga Sarangan, Prijanta, ketika ditanya ihwal
terbentuknya Telaga Sarangan membenarkan adanya mitos Kyai Pasir dan
Nyai Pasir.
Menurut warga Tawangmangu, Karanganyar ini, kedua sosok itu sudah sangat
melegenda di balik terbentuknya Telaga Sarangan. “Berdasarkan
cerita-cerita di masyarakat, Kyai Pasir dan Nyai Pasir ini mendadak
berubah menjadi naga raksasa ketika memakan sebutir telur di kebunnya,”
jelasnya ketika berbincang dengan Madiunpos.com, di Telaga Sarangan, Sabtu (27/12/2014).
Lantaran merasa tubuhnya panas dan gatal-gatal usai memakan telur,
lanjut Prijanta, dua ekor naga itu pun menggerus-gerus pasir dan
berguling-guling tanpa henti.
Lama kelamaan, gerusan pasir oleh dua naga raksasa raksasa Kyai Pasir
dan Nyai Pasir membentuk sebuah cekungan besar. Di waktu bersamaan,
muncullah berbagai sumber mata air yang mengisi cekungan.
“Nah, cekungan inilah yang kemudian diyakini masyarakat sampai sekarang sebagai Telaga Sarangan,” paparnya.
Sekedar diketahui, Telaga Sarangan memiliki luas sekitar 30 hektare
dengan udara yang sangat dingin. Tak jarang, objek wisata ini diselimuti
kabut tebal yang membuat panorama telaga terasa samar dan kian mistis.
Lokasi objek wisata andalan Magetan ini hanya berjarak 16 kilometer dari
arah barat Magetan dan sekitar lima kilometer dari arah timur
Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar